Pemerintahan Sebutkan Indonesia Dapat Selekasnya Mengakhiri Wabah, bila Covid-19 Agak miring Sampai Februari 2023
Menteri Koordinator Sektor Ekonomi Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia dapat selekasnya terlepas dari status wabah.
Tetapi, menurut Koordinator Pemerlakukan Limitasi Aktivitas Warga (PPKM) luar Jawa-Bali itu, hal itu bisa terjadi bila sampai Februari 2023 kasus Covid-19 di Tanah Air terlihat agak miring.
“Jika kita dapat menjaga pada bulan Februari (2023) kasusnya agak miring karena itu kita dapat terlepas dari wabah Covid-19 ini,” tutur Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan
Pada Selasa, dianya dan menteri berkaitan memberikan laporan perubahan keadaan Covid-19 di Indonesia ke Presiden Jokowi. Airlangga mengutarakan jika keseluruhannya dalam enam bulan akhir perubahan kasusnya mulai menerpai. Untuk kasus verifikasi Covid-19 harian secara nasional atau seven days moving average Indonesia ada di angka 1.195.
“Hingga relatif rendah. Dan berdasar data Rt (reproduksi efisien) kita dapat capai kurang dari 1 dalam tiga bulan akhir,” lanjut Airlangga.
Ia juga menjelaskan sepanjang enam bulan akhir ini perubahan kasus positif Covid-19 relatif agak miring. Menyaksikan perubahan data yang ada, kata Airlangga, Presiden Jokowi minta PPKM dipelajari s/d akhir Oktober ini.
“Dan akhir bulan kedepan kelak akan ditetapkan berkaitan penerapan PPKM di depan. Dibarengi catatan jika booster atau vaksinasi di-ekstensifikasikan pada bulan November, Desember dan Januari,” sambungnya.
Dalam pada itu, Menteri Kesehatan (Menteri kesehatan) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, status wabah Covid-19 masih dipelajari oleh tubuh kesehatan dunia (WHO).
WHO lakukan penilaian atas public health emergensi of International concern tiap 3 bulan sekali.
“Saya lupa paling akhir kapan dilakukan sekitaran 2 bulan lalu kelak mereka akan mengulas statusnya seperti apakah. Tetapi balik lagi status wabah istilahnya PHEC akan tentukan di rapat tiga bulanan akan up-date kembali,” sambungnya.