Tiap 10 Hari Sekali, Bocah Pidie Jaya Menempuh Beberapa ratus Km untuk Hidup Si Ayah

Tiap 10 Hari Sekali, Bocah Pidie Jaya Menempuh Beberapa ratus Km untuk Hidup Si Ayah

Rahmat Aulia (10) jadi perhatian di sosial media sesudah ceritanya mengantar si ayah, Rusli Yusuf (46) untuk berobat harus tempuh jarak 230 km menggunakan becak motor (bentor).

Cerita Rahmat itu jadi ramai di sosial media sesudah diupload Azmi Murtala dalam account facebooknya. Azmi mengupload video dan beberapa foto Rahmat asal Pidie Jaya bersama si ayah dan bentor di tepi jalan.

Dari photo itu memperlihatkan seorang bocah menggunakan kaos warna hijau yang duduk dari sisi si ayah yang terbujur di atas bentor.

Rahmat Aulia, masyarakat Dusun Geulanggang, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya mengantar si ayah berobat karena sakit lever dan diabetes. Rahmat mengantar ayahnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Aceh Utara di Lhokseumawe, untuk mengisap cairan dalam perut yang membesar. Rahmat lakukan hal itu tiap 10 hari sekali.

“Cairan di perut ayah harus dihisap tiap 10 hari sekali. Bila tidak, ayah akan rasakan kesakitan dan keadaan kesehatannya makin kronis. Kesehatan ayah jadi tanggung jawabh saya karena ibu telah wafat,” papar Rahmat Aulia.

Rahmat juga harus bekerja menarik pukat untuk mengongkosi tuntutan hidup keluarga. Tidak itu saja, dia menjaga si ayah karena si ibu wafat 5 bulan kemarin. Rahmat yang memiliki cita-cita jadi polisi ini mau tak mau melepas pengajarannya.

“Saya dan kakak yang menjaga ayah. Untuk keperluan setiap hari, saya bekerja menarik pukat dan terkadang ada bantuan dari masyarakat,” tutur ia dengan mata berkaca-kaca.

Membawa Si Ayah Berobat Gunakan Bentor
Rahmat akui kerap tidak masuk sekolah karena harus cari uang untuk keperluan setiap hari dan bawa si ayah berobat. “Sekali membawa berobat memerlukan waktu empat sampai enam hari,” tutur ia.

Dia mau tak mau bawa si ayah dengan menggunakan bentor karena kebatasan ekonomi. Rahmat akui untuk ongkos berobat cuma ada Rp 70 ribu hasil dari ambil pukat dan bantuan masyarakat. “Jika naik mobil ambulans atau transportasi umum, ongkosnya besar. Kami tidak punyai uang,” papar ia.

Dalam pada itu, si ayah Rusli Yusuf menjelaskan tidak bisa bekerja kembali semenjak 2017. Dia harus terpaksa terbujur di kasur karena penyakit yang dialaminya.

“Sakit yang saya penderitaan makin kronis sampai perut membesar semenjak istri saya wafat 6 bulan lalu,” papar ia.

Rahmat juga jadi tumpuan keluarga. Rusli mengharap keadaannya kembali sembuh dan kembali bekerja. Rusli dulu bekerja jual ikan. “Semenjak sakit, istri saya yang bekerja. Tetapi, saat ini Rahmat sebagai tumpuan keluarga untuk keperluan setiap hari. Mudah-mudahan saya cepat sehat dan bisa bekerja kembali,” papar ia.

Pemkab Pidie Jaya Jamin Penyembuhan Gratis untuk Ayah Bocah SD yang Menempuh Beberapa ratus Km
Awalnya, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Merencanakan Kabupaten Pidie Jaya Eddy Azwar pastikan akan akan memikul seluruh keperluan berobat Rusli Yusuf (46) yang menderita lever dan diabetes.

Kasus Rusli Yusuf trending, sesudah beberapa netizen menyimpan simpati atas sikap anak Rusli yang SD yang perlu tempuh beberapa ratus km untuk berobat ayahnya.

“Peristiwa trending ini karena kurang komunikasi saja, hingga seolah-olah pasien itu berkesan terlantar dan tidak dihiraukan oleh pemerintahan daerah,” ucapnya saat menjengut Rusli.

Eddy Azwar mengatakan dianya telah mengontak pihak puskesmas, camat dan ke dusun di tempat berkaitan keadaan pasien dan kenapa tidak memakai ambulans untuk ditunjuk ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara.

Menurut Eddy, pasien memandang bila menggunakan ambulans harus berbayar, hingga tidak menyampaikannya . Maka, memiliki inisiatif berobat memakai becak. Ini cuma miskomunikasi saja.

“Selesai ketahui video trending itu, kami langsung turun menengok keadaan pasien yang benar-benar memerlukan perawatan dan pastikan pengatasan pada pasien dilaksanakan secara totalitas,” tandas Eddy Azwar.

Awalnya, Rahmat Aulia (10), bocah asal Geulanggang, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, tempuh jarak 230 km pulang pergi dengan becak motor butut untuk penyembuhan ayahnya, Rusli Yusuf (46) yang menderita lever dan diabetes.

Tiap 10 hari sekali, Rahmat bawa ayahnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Aceh Utara di Lhokseumawe untuk mengisap cairan dalam perut yang membesar.

“Cairan di perut ayah harus dihisap tiap 10 hari sekali. Bila tidak, ayah akan rasakan kesakitan dan keadaan kesehatannya makin kronis. Kesehatan ayah jadi tanggung-jawab saya karena ibu telah wafat,” kata Karunia Aulia di Lhokseumawe.

About admin

Check Also

DPR Meminta Pemerintahan Check Ulangi Ijin Meikarta yang Merugikan Banyak Customer

DPR Meminta Pemerintahan Check Ulangi Ijin Meikarta yang Merugikan Banyak Customer Anggota Komisi VI Dewan …