Ma’ruf Amin Meminta Panglima TNI Yudo Margono Tegas Pada KKB Papua

Ma’ruf Amin Meminta Panglima TNI Yudo Margono Tegas Pada KKB Papua

Wakil Presiden (wakil presiden) Ma’ruf Amin mengharap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono masih tetap menjaga pendekatan humanis dalam pengatasan di Papua.

“Kita memang masih tetap lakukan pendekatan yang humanis, membuat lewat pendekatan teritorial dengan penegakan hukum,” kata Ma’ruf di Istana Wakil presiden

Tetapi, Ma’ruf menyebutkan pendekatan tegas tetap diaplikasikan di Papua. Ingat tindak kekerasan Barisan Kriminal Membawa senjata (KKB) Papua masih sering berlaga.

“Tapi karena jumlahnya masih ada kekerasan-kekerasan yang sudah dilakukan oleh faksi KKB, kemungkinan ada beberapa langkah yang lebih tegas kembali dalam hadapi. Itu disuarakan oleh beberapa faksi untuk jaga dan membuat perlindungan warga di Papua,” terang Ma’ruf.

Ma’ruf mengatakan jika pendekatan tegas tidak dilaksanakan di semua wilayah tetapi di wilayah tertentu saja.

“Kalaulah ada, itu sebetulnya masih di daerah barisan kecil saja. Tapi memang seharusnya ditemui lebih tegas kembali,” katanya.

Menurut Ma’ruf, sebagian besar Papua malah benar-benar aman dan banyak yang minta dibuat kembali propinsi baru.

“Meskipun itu sebenernya cuma di daerah tertentu saja . Maka jika disebut Papua itu sebetulnya tidak di semua Papua ya, cuma di daerah tertentu saja. Papua lainnya tuch aman dan aman. Saya lima hari berputar-putar dari Jayapura, Merauke, Timika, Kaimana, sampai ke Biak, semua bahkan juga mereka meminta lebih propinsi baru kembali,” tandas Ma’ruf.

Jokowi Meminta Yudo Margono Menjaga Netralitas TNI

Awalnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memandang baik gagasan pendekatan humanis dan pengurangan prajurit TNI di Papua. Tetapi, Jokowi mengingtkan TNI tetap harus tegas ke Barisan Kriminal Membawa senjata (KKB) karena mereka seringkali bertindak kekerasan.

“Saya anggap baik pendekatan humanis, pengurangan prajurit TNI di Papua itu baik. Tapi harus tegas di situ. KKB selalu melakukan perbuatan semacam itu ya tidak selesai-selesai permasalahannya,” tutur Jokowi ke reporter selesai pengukuhan Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Senin, 19 Desember 2022.

Dalam kesempatan kali ini, Jokowi minta Yudo jaga netralitas prajurit TNI, mendekati penyeleksian umum (Pemilu) 2024. Jokowi mengutamakan prajurit TNI jangan masuk ke politik ringkas.

“Supaya jaga netralitas TNI supaya tidak tertarik-tarik ke politik ringkas yang perlu,” kata Jokowi selesai mengangkat Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Senin, 19 Desember.

Ia sampaikan keutamaan kolaborasi TNI dan Politik dalam jaga kondusifitas Indonesia, terutamanya pada tahun politik. Jokowi menjelaskan ini penting untuk pembangunan ekonomi nasional ditengah-tengah ketidakjelasan global.

“Keutamaan kolaborasi TNI dan Polri dalam jaga kondusifitas negara kita, karena penting kestabilan politik, kestabilan keamanan penting dalam rencana pembangunan negara, pembangunan ekonomi kita, pada kondisi yang tidak jelas karena ketidakjelasan global,” terang Jokowi.

Jadi Panglima TNI, Yudo Margono: Senang Tetapi Tanggung Jawab Lebih Besar

Selesai sah jadi Panglima TNI gantikan Jenderal Andika Perkasa, Yudo Margono mengutarakan hatinya selesai memikul amanah jadi orang nomor satu di TNI.

“Ya yang pertama tentu senang lah, karena jabatan paling tinggi di TNI, tetapi selain itu kita mempunyai beban yang besar,” papar Yudo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur,

Yudo sampaikan, awalnya ia telah menanggung berat beban sebagai Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL). Tetapi saat ini, tanggung-jawab makin besar karena mengepalai tiga matra.

“Semula saya mempunyai tanggung-jawab di Angkatan Laut. Dan saat ini mempunyai tanggung-jawab di TNI angkatan Darat dan Angkatan Udara. Ya tanggung-jawab besar itu kita perlu fokus semakin besar kembali, lebih kompak kembali untuk merealisasikan TNI yang kuat hingga rakyat bermartabat,” kata Yudo.

Awalnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangkat Laksamana Yudo Margono jadi Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Senin 19 Desember 2022, kemarin.

Adapun, Yudo gantikan status Jenderal Andika Perkasa yang masuk periode pensiun pada Desember 2022 ini.

Pengukuhan Yudo berdasar Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 91/TNI tahun 2022 mengenai Penghentian dan Pengangkatan Panglima TNI. Jokowi lalu menuntun Yudo membacakan sumpah dan jabatan sebagai Panglima TNI.

About admin

Check Also

DPR Meminta Pemerintahan Check Ulangi Ijin Meikarta yang Merugikan Banyak Customer

DPR Meminta Pemerintahan Check Ulangi Ijin Meikarta yang Merugikan Banyak Customer Anggota Komisi VI Dewan …