Heru Budi: 777 Anak Riskan Stunting di Cilincing

Heru Budi: 777 Anak Riskan Stunting di Cilincing

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan terdaftar ada 777 anak riskan stunting di Cilincing, Jakarta Utara. Data itu, kata Heru berdasar penemuan sementara kader kesehatan warga di tempat.

Hal tersebut dikatakan Heru dijumpai selesai mengevaluasi Ruangan Khalayak Ramah Anak (RPTRA) Triputra Persada Hijau, Samper Barat, Cilincing, Jakarta Utara,

“Ini hari saya dengan kadis kesehatan mengevaluasi di Semper Barat, semalam saya contact Pak Wali berkaitan hasil pertemuan kemarin saya dengan BKKBN dan BPS bagaimana saya ingin saksikan secara langsung keadaan stunting dan pengatasannya,” kata Heru.

“Jadi di Cilincing itu karena kader di kelurahan dan kader yang menolong itu aktif, karena itu diketemukan beberapa waktu 777 yang riskan stunting,” ikat ia.

Dari data itu, tutur Heru, tingkat kesuksesan pengatasan stunting baru terlaksana pada 134 anak dengan prosentase kesembuhan 17 %.

“Jadi saya mengucapkan terima kasih ke kepala dinas, wali kota dan kader yang tangani stunting lewat program tebar cinta (semper barat hindari stanting balita), hingga terus kurangi stunting,” terang ia.

Dijumpai, Pemerintahan Propinsi (Pemerintah provinsi) DKI Jakarta akan lakukan profil (pendataan dan penskalaan) data resiko stunting untuk turunkan angka stunting atau nutrisi jelek di Ibu Kota. Profil ditujukan agar pertajam arah intervensi pada program pengatasan stunting.

Heru sampaikan jika cara barusan diambil sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai kemiskinan berlebihan 0 % dan pengurangan stunting di bawah 14 % di tahun 2024.

“Dalam kurun waktu dekat, akan diputuskan sampel-sampel untuk pastikan beberapa data yang berada di Carik Jakarta yang telah tersambung di BKKBN itu, targetnya pas,” kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 30 Januari 2023.

Profil Resiko Stunting

Heru menjelaskan jika contoh yang telah pas, akan di-profiling untuk pengatasan stunting yang hubungannya kuat dengan kemiskinan berlebihan.

Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Merencanakan Nasional (BKKBN) Tavip Agus R menambah jika profil resiko stunting dibutuhkan untuk mencatat beberapa orang yang punyai resiko stunting.

“Mengapa ini peting? Karena, lebih efisien menahan orang yang beresiko stunting dibanding yang telah telanjur terserang stunting. Secara medis lebih efisien menahan,” kata Tavip.

Selanjutnya, Tavip menerangkan profil resiko stunting dilaksanakan dengan penyelarasan data yang berada di Carik Jakarta. Di mana ada data yang telah tersambung dengan data Mekanisme Info Keluarga (SIGA) milik BKKBN.

Mengikutit Tavip untuk dapat capai sasaran turunkan angka stunting sampai 14 %. Karena itu, pendekatan yang sudah dilakukan ialah penangkalan. Penangkalan yang paling awal bisa dilaksanakan saat sebelum menikah, di saat hamil, dan di saat seribu hari awal kehidupan.

“Barusan ringkasan yang dikatakan Pak Pj Gubernur, dalam kurun waktu dekat akan kita tentukan sampel-sampel untuk pastikan beberapa data yang berada di Carik yang telah tersambung dengan data di BKKBN, hingga targetnya tepat. Jika contoh telah pas, kelak akan di-profiling,” terang Tavip.

 

About admin

Check Also

DPR Meminta Pemerintahan Check Ulangi Ijin Meikarta yang Merugikan Banyak Customer

DPR Meminta Pemerintahan Check Ulangi Ijin Meikarta yang Merugikan Banyak Customer Anggota Komisi VI Dewan …